BERTANAM PADI DI DALAM POLYBAG
BERTANAM
PADI DI DALAM POLYBAG
Tanaman Padi adalah
salah satu komoditas hasil pertanian yang sangat penting di Indonesia,
dikarenakan tanaman Padi inilah yang menghasilkan beras yang mana beras adalah
sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Saat ini kebanyakan
dari kita beranggapan bahwa tanaman Padi ini hanya bisa ditanam di sawah atau
di ladang, padahal sebenarnya dengan inovasi pertanian yang kreatif menanam
Padi pun bisa kita lakukan di lahan yang terbatas, seperti halnya menanam Padi
di dalam Polybag. Jadi meskipun kita bukan petani padi dan tidak punya sawah
sama sekali, kita juga bisa merasakan "asyiknya" bertanam padi dan
juga memanen hasilnya.
Menanam Padi dengan media
polybag yang akan saya paparkan nanti
walaupun tidak menjadi solusi bagi penambahan lahan pertanian dan peningkatan
hasil pertanian tapi diharapkan menjadi salah satu alternatif kalau terus
diperdalam dan dikembangkan.
Bagi yang tinggal di
pedesaan bertanam padi seperti ini akan jadi tidak efektif, namun bagi yang
tinggal di perkotaan Bertanam padi menggunakan polybag mungkin akan jadi sebuah
solusi yang bagus untuk mengatasi ketiadaan tempat, selain itu bertanam padi dengan
cara seperti ini bagus juga sebagai sarana untuk menyalurkan hobi dan mengisi
waktu luang, bahkan anda akan merasakan sensasi dan kebanggan yang luar biasa
ketika padi yang anda tanam dengan tangan anda sendiri tumbuh subur, buah
menguning dan berisi.
Untuk lebih jelasnya inilah tahapan
penanaman padi polybag:
Bahan
yang dibutuhkan:
- Tanah
- Polybag diameter 30-40 cm
- Pupuk organik/kompos/sekam
busuk (Huut badag buruk.Red Sunda)
- Benih padi
H-6
Penyemaian Benih
1.
Masukkan benih kedalam air, benih yang
mengapung/ mengambang dibuang, yang tenggelam biarkan rendam 24 jam.
2.
Benih diperam/bungkus daun/kain/kertas
koran 24 jam.
3.
Buatlan persemaian: 1 bagian tanah
kering subur halus : 1 bagian Pupuk Organik Padat, aduk merata, diayak. Wadah
persemaian dilapisi plastik. Tinggi lahan semai 5-7cm. Semaikan benih.
Tutup benih dengan media semai tadi, tipis saja sekira 1-2mm.
4.
Pertahankan kelembaban benih dengan cara
menyemprotnya dengan air biasa, tiap 4-6 jam. Simpan di tempat yang tidak
terkena matahari langsung/teduh.
H-1
menyiapkan Media Tanam
Buatlah media tanam: 60% tanah : 40%
Pupuk Organik/kompos. Aduk rata. Masukkan ke dalam polybag tidak
berlubang minimal 20ltr, volume 30ltr lebih baik. Media tanam agak
“dibukitkan” untuk menanam benih ditengahnya, dan pengairan di pinggirannya.
Hari
H Penanaman
1.
Tanamkan benih pada usia 5-7 hari.
2.
Tarik pangkal benih menggunakan tangan
kanan, jaga agar butir padi (gabah) yang masih menempel tidak
rusak (butir padi berfungsi sebagai ari-ari nutrisi akar & daun benih
muda).
3.
Dorong pangkal benih secara horizontal
dari pinggir hingga pangkal benih terbenam 1cm dengan butir padi menancap ke
dalam tanah secara horizontal (pinggir), biarkan akar tergerai di permukaan
tanah (jangan ditekan).
4.
Hanya 1 batang benih, daun tidak dipotong.
5.
Simpan di tempat terbuka-matahari penuh.
Pengairan/Penyiraman
Sehari-hari
1.
Umur Padi 0-berbunga merata
(macak-macak)
2.
Berbunga merata – Padi Menguning (rendam
2-3 cm)
3.
Padi menguning – Panen (keringkan)
Panen
1.
Lakukan panen seperti pada umumnya.
2.
Jerami dapat digunakan untuk bahan baku
Pupuk Organik Padat .
3.
Tanah/ media tanam dapat digunakan untuk
musim tanam berikutnya. Caranya: airi media tanam hingga lembek, kemudian
balikkan/telungkupkan sisa bonggol padi – Campur dan adukkan Pupuk Organik Padat
– biarkan 1 minggu – tanami kembali benih dari persemaian seperti diatas.
Selamat Mencoba...!! “Yang Bisa Belum
Tentu Mau, Yang Mau Pasti Bisa!!”
Komentar
Posting Komentar