Koneksi Antar Materi Modul 3.1.A.8.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Koneksi Antar Materi Modul 3.1.A.8.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oleh: Yogi Yuda Hidayat

CGP Angkatan 6 Kabupaten Tasikmalaya

1. Pandangan filosofi triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah keputusan diambil sebagai pemimpin pembelajaran.

Sebagaimana kita telah mengenal filosofi kihajar yaitu didepan memberikan teladan, ditengah memberi semangat, mendorong dan membangun dan dibelakang memberi dukungan relevansinya terhadap pengambilan keputusan sebagai pemimipin pembelajaran adalah bahwa bagaimana seorang pemimpin dapat mengambil sebuah keputusan yang dapat diteladani dan keputusan tersebut dapat memberi semangat yang membangun serta mendorong murid dan komunitas sekolah untuk menerapkan budaya belajar yang positif serta mendukung segala aspek-aspek pembelajaran agar terus maju.

2. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip yang kita gunakan dalam pengambilan keputusan sangat terkait dengan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Apa keputusan yang kita ambil dan bagaimana nanti dampak dari keputusan kita itu akan menjadi sebuah gambaran bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang. Nilai-nilai positif yang tertanam dalam seseorang itulah yang menjadikan sebuah keputusan itu baik, tepat dan efektif.

3. Coaching merupakan sebuah keterampilan untuk dapat melatih diri menjadi seorang pengambil keputusan yang efektif karena dari proses coaching kita dapat menemukan kapasitas diri serta menggali kekuatan dan potensi diri juga orang lain sehingga menjadi lebih memberdayakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat menemukan sendiri solusi dan keputusan yang diambil serta menjalankan komitmen diri dengan bertanggung jawab.

4. Dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya. Etika juga dapat menjadi sebuah korelasi dari sebuah tindakan moral. Etika dan moral dapat menjadi dua buah elemen pengukur sebuah kecakapan diri seseorang untuk bertindak etis dalam kehidupannya dan merupakan nilai-nilai diri yang paling mendasar yang dimiliki oleh setiap manusia.

5. Keputusan yang tepat yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman adalah sebuah keputusan yang telah melewati berbagai pertimbangan dan pengujian serta memperhatikan paradigma dilema etika dan prinsip-prinsip pengambilan sebuah keputusan yang tepat dan efektif agar apa yang kita putuskan dapat memberi dampak perubahan bagi komunitas dan lingkungan disekitar.

6. Kesulitan-kesulitan dilingkungan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika adalah menentuka paradigma yang sesuai dengan kebenaran ganda yaitu hal benar versus hal benar karena dua kebenaran ini sama-sama diterima.

7. Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid kita?setiap keputusan kita tentunya akan berdampak. Dampak yang kita harapkan adalah sebuah perubahan. Memerdekakan murid adalah memberi ruang yang seluas-luasnya kepada murid untuk mengaktulisasikan dirinya dan membiarkan mereka untuk membuat keputusannya sendiri akan apa yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kepelbagaian minat dan bakat mereka.

8. Bagaimana Keputusan yang diambil dapat memengaruhi kehidupan dan masa depan murid?jika sebagai pemimpin pembelajaran kita dapat mengambil keputusan-keputusan yang tepat efektif dan bermanfaat maka akan tercipta sebuah perubahan-perubahan yang berarti dalam hidup karena keputusan adalah sebuah komitmen untuk melakukan sebuah tindakan yang seharusnya dilakukan. Keputusan adalah hasil terbaik yang dipilih dalam menyelesaikan dilema-dilema yang dihadapi murid saat mengalami masalah. Sebagai pemimpin pembelajaran berperan sangat penting dalam mengambil suatu keputusan terhadap proses pembelajaran murid dalam membentuk karakter dan pribadi dimasa depannya.

9. Kesimpulan akhir dari pembelajaran modul di materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya.

Kesimpulannya adalah bagaimana kita sebagai guru dapat mengakomodasi semua kebutuhan murid kita yang berbeda sesuai dengan kodrat alamnya. bagaimana filsafat dan pemikiran kihajar dewantara dapat terjadi dan menjelma di setiap proses pembelajaran. Menumbuhkan budaya-budaya positif di mulai dari nilai-nilai diri kita lalu berkembang menjadi budaya positif bagi murid dan seluruh komunitas sekolah. Bagaimana kita menjadi seorang guru yang dapat berperan sebagai seorang penuntun yang dapat menuntun murid kita mencapai segala kodrat alamnya agar dapat selaras dengan kodrat jamannya. Bagaimana kita dapat mengenali segala perbedaan murid kita yaitu berbeda minat dan potensi, berbeda profil belajarnya dan berbeda pula kesiapan belajarnya. Untuk menentukan ekualizer diri murid yang paling terbaik agar mereka mampu menemukan nilai-nilai diri mereka yang sebenarnya adalah kita melatih kepekaan keterampilan sosial dan emosional murid agar mereka mampu memaknai di setiap proses perjalanan pembelajaran mereka sehingga menjadikan mereka semakin tangguh dalam menghadapi setiap persoalan yang mereka hadapi dan menemukan cara bagaimana kita seorang guru dapat menggali setiap kemampuan murid kita untuk menemukan kekuatan diri mereka dalam mengatasi persoalan yang mereka hadapi dan dapat mengambil satu keputusan yang tepat dan efektif sebagai pemimpin pembelajaran.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS PENGUCAPAN JANJI DAN PRAKATA PELANTIKAN PENGURUS OSIS

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Pancasila

MANFAAT KOMPUTER BAGI GURU DALAM PEMBELAJARAN