MATERI DAN TUGAS PEMBELAJARAN ONLINE MATA PELAJARAN PPKN KELAS X
MATERI DAN TUGAS PEMBELAJARAN ONLINE
MATA PELAJARAN PPKN
KELAS X
Skenario atau
Petunjuk Kegiatan Belajar:
1.
Baca ringkasan materi di bawah ini
2.
Buat kerangka berfikir dengan metode mind
mapping sekreatif mungkin
3. Buat mind mapping tersebut pada kertas hvs
atau kertas folio bergaris (Contoh mind mapping ada di bagian bawah laman ini)
4. Kirimkan foto selfie pengerjaan tugas dan hasil tugasnya ke nomor
WA bapak (085320259508)
5.
Tugas dikumpulkan hari Rabu maksimal pukul
15.00 WIB
6.
Buat enjoy tidak usah dijadikan beban, serius tapi santai
7. Ada hadiah yang akan diberikan kepada siswa, untuk tugas terbaik
dan tercepat/tepat waktu (Hadiah akan diberikan pada saat masuk sekolah, gambar
hadiah ada di bawah laman ini)
8.
Jangan lupa sholat 5 waktu dan tetap jaga kesehatan
BAB VIII
ANCAMAN
TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Ancaman bagi integrasi nasional
tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer
dan nonmiliter. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini
diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang
berupa ancaman militer maupun nonmilter.
a. Ancaman Militer
Ancaman militer berkaitan
ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasir yang dinilai mempunyai
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran
wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata,
dan ancaman keamanan laut dan udara.
Bentuk lain dari ancaman
militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran
wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain.
Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka
berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman militer dapat pula
terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan tersebut pada
dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh
kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.
b. Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter pada hakikatnya
ancaman yang menggunakan faktor-faktor nonmiliter dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan
oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat
atau batas pergaulan antarbangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan
dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara,
termasuk Indonesia. Ancaman non-militer di antaranya dapat berdimensi ideologi,
politik, ekonomi dan sosial budaya.
B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Ancaman adalah
setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
1) Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum
Indonesia menolak dengan tegas
paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut,
tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan
oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya.
Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti
bangsa Indonesia terbebas
dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan
masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan
pada aspek kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan
dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia
untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang
diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku
seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan
menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
2) Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di
bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak- pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan
masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi
pertahanan nonmiliter untuk menghadapinya.
Ancaman yang
berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang
berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman
politik yang timbul di dalam negeri.
3) Ancaman di Bidang Ekonomi
Pengaruh negatif
globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya
dalam bidang ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari
luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya
batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang
lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang
dari luar negeri.
b. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan
dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing
menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau
menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara investor.
c. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai
akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan
adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan
leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang
senantiasa tertindas.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi
semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga
kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran
dan kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat
pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin
memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada
prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara,
distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi
masyarakat semakin bertambah buruk
4) Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan,
seperti separatisme, terorisme,
kekerasan, dan bencana akibat
perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari
luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu
mengkonsumsi barang- barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi
dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka
memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti
mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu
mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak
bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang
lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang
selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu,
seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang
sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong,
solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan.
C. Peranserta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai
Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Peran masyarakat akan timbul
dalam bentuk sikap dan perilaku yang tumbuh dari kemauan diri dengan
dilandasai suasana hati yang ikhlas/ rela tanpa tekanan dari
luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna
untuk diri sendiri dan lingkungannya.
Peran serta masyarakat untuk
mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah sebagai
berikut.
1) Tidak membeda-bedakan keberagaman yang ada, misalnya pada suku bangsa,
budaya, dan adat istiadat daerah dan sebagainya
2) Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3) Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan
aman dan nyaman
4) Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
5) Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
6) Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan
masyarakat
7) Penggunaan segala fasilitas umum dengan baik
8) Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
9) Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
10) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
11) Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
12) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat
dan pemerintah
13) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
14) Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri.
15) Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Contoh Mind Mapping:
Hadiah:
Komentar
Posting Komentar