Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Nilai dan Peran Guru Penggerak


1. Fact (Peristiwa): Dibulan Pebruari 2023 ini Saya memulai Kembali Pendidikan Calon Guru Penggerak dengan memasuki Modul 3, yang dimulai dari pretest modul 3 pada tanggal 1 Pebruari 2023. Pengalaman saya mengikuti pembelajaran pada minggu ini sangat luar biasa. Saya melaui tahapan belajar MERDEKA sama halnya dengan modul-modul sebelumnya. MERDEKA merupakan singkatan dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahan, Koneksi antar materi, Aksi nyata. Pada minggu ini baru sampai pada tahap mulai dari diri dan eksplorasi konsep.

Tahap mulai dari diri, saya melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.

Tahap eksplorasi konsep yang dijadwalkan tanggal 2 dan 3 Pebruari 2023 merupakan tahap dimana saya bereksplorasi secara mandiri untuk memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral, menjelaskan pentingnya  pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika. 

Tahap ruang kolaborasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7 Pebruari 2023, kolaborasi di ruang virtual untuk saling berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan peserta CGP lain.

Tahap demonstrasi kontekstual, yang dijadwalkan tanggal 8 dan 9 Pebruari 2023, disana saya diharuskan melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain dengan mewawancarai 2 kepala sekolah berbeda tentang praktik pengambilan keputusan yang biasa dilakukan oleh kepala sekolah tersebut.

Tahap elaborasi, saya melakukan elaborasi dijadwalkan tanggal 10 Pebruari 2023 mengenai pemahaman tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan bersama secara virtual.

Tahap koneksi antar materi, disini diwajibkan untuk membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan membuat tulisan di blog kemudian mengundang rekan-rekan seprofesi saya untuk memberikan tanggapan atas tulisan tersebut.

Tahap aksi nyata, saya berencana untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah. 

Dalam menyelesaikan dua tahapan pengalaman belajar yang telah saya lakukan tersebut saya tidak menenmukan hambatan yang begitu berarti hanya saja saya mendapatkan tantangan ketika ditugaskan untuk mewawancarai dua kepala sekolah yang berbeda. Saya diminta untuk mewawancarai kepala sekolah sehingga mendapatkan jawaban mengenai pengambilan keputusan yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. Untuk mencapai tujuan tersebut saya harus membuat pertanyaan pemantik yang bermakna dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Saya merasa apa yang sudah saya lakukan telah sesuai dengan rencana dan sejauh ini berjalan dengan baik.

2.  Feelings (Perasaan): Perasaan saya sangat senang selama pembelajaran berlangsung karena materi yang saya pelajari merupakan ilmu pengetahuan baru yang harus saya kuasai sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Guru penggerak harus berperan  sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan memajukan kepemimpinan murid. Dalam menjalankan tugas tersebut saya harus terampil dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Seperti yang telah saya pelajari sebelumnya seorang guru penggerak haruslah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap konsep materi dari awal sampai modul ini dipelajari saya menemukan banyak sekali keterkaitan sehingga terkonstruksi membentuk sebuah pemahaman baru. 

3.  Findings (Pembelajaran): Pelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin adalah dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. 

    Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

     Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 

a).Individu lawan kelompok (individual vs community)

b).Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 

c).Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 

d).Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Tiga Prinsip Pengambilan Keputusan:

a).Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

b).Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

c).Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan yaitu :

a).Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

b).Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

c).Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.  

d).Pengujian benar atau salah: Uji Legalitas, Uji Regulasi/ Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi dan Uji Panutan/ Idola

e).Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.

f).  Melakukan Prinsip Resolusi 

g).Investigasi Opsi Trilema 

h).Buat Keputusan

i).  Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan 

9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya.  

4.  Future (Penerapan): Saya akan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan seseuai dengan konsep yang telah dipelajari agar semakin terlatih dan terampil dalam melakukan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu saya akan membagikan onformasi terkait pemahaman materi baru yang saya pelajari dalam modul 3.1 ini kepada rekan guru yang lain melalui berbagai media baik itu secara langsung ataupun melaui berbagai media informasi digital yang mudah di akses oleh rekan guru yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS PENGUCAPAN JANJI DAN PRAKATA PELANTIKAN PENGURUS OSIS

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Pancasila

MANFAAT KOMPUTER BAGI GURU DALAM PEMBELAJARAN