PENGGUNAAN DAN MANFAAT MULTIMEDIA OLEH GURU IPS DALAM PEMBELAJARAN
PENGGUNAAN
DAN MANFAAT MULTIMEDIA
A.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi
multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk
belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya.
Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran
sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik,
dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan
apa dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan
efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata, akan tetapi
bisa lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung
internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang
diharapkan.
Sajian audio visual
atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih
menarik. ICT dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan
sebuah tampilan berupa teks nonsekuensial, nonlinear, dan multidimensional
dengan percabangan tautan dan simpul secara interaktif. Tampilan tersebut
akan membuat pengguna (user) lebih leluasa memilih, mensintesa, dan
mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahaminya. Walhasil komputer dapat
mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena komputer tidak
pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti yang
diinginkan. Iklim afektif ini akan melibatkan penggambaran ulang berbagai objek
yang ada dalam pikiran siswa. Melalui iklim inilah yang membuat tingkat retensi
siswa pengguna komputer multimedia lebih tinggi daripada bukan pengguna.
B.
Definisi
Multimedia
Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia
terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia
interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia
ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.
Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah:
multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.
Sedangkan
pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan memungkinkan
terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana
siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang
bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam
aktivitas belajar dan pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini
diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran dapat diartikan
sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan
kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga
secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
C.
Penggunaan
Multimedia Dalam Pembelajaran
Para
pakar pendidikan sering menganjurkan bahwa dalam melaksanakan proses
pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap, sesuai dengan
keperluan dan menyentuh berbagai indra. Untuk memenuhi keperluan itu, maka
penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk
pengajaran dan pembelajaran yang berkesan.
Pembelajaran
berbasis multimedia mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan papan tulis
dan kapur. Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan hampir semua unsur-unsur
indra. Penggunaan multimedia dapat mempermudah siswa dalam belajar, juga waktu
yang digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dengan
menggunakan multimedia akan sangat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dimana dengan motivasi yang meningkat maka prestasipun akan dapat diraih dengan
lebih optimal. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga akan mengenalkan
sedini mungkin pada siswa akan teknologi.
Teknologi
multimedia ini, juga dapat digunakan dalam mengembangkan Computer Assisted
Learning (CAL). Computer Assisted Learning (CAL) adalah perangkat lunak
pendidikan yang diakses melalui komputer dan merupakan bentuk pembelajaran yang
menempatkan komputer sebagai “dosen”. Dengan CAL, kata Widyo, proses belajar
bisa berlangsung secara individu dan mampu mengadopsi perbedaan individu
peserta didik. Karena pada intinya CAL merupakan media ganda yang terintegrasi
yang dapat menyajikan suatu paket ajar yang berisi komponen visual dan suara
secara bersamaan. CAL juga mempunyai komponen inlelegensi yang membuat program
CAL bersifat interaktif dan mampu memroses data atau memberi jawaban bagi
pengguna.CAL bersifat interaktif artinya programnya lebih bermakna
diban-dingkan dengan program pembelajaran yang disajikan lewat media lainnya.
CAL juga menggunakan multimedia yaitu sistem komputer yang meng-gabungkan audio
dan video untuk menghasilkan aplikasi interaktif dengan menggunakan teks, suara
dan gambar.
Adapun
komponen CAL beserta manfaatnya antara lain:
1. Teks,
efektif untuk menyampaikan informasi verbal, merangsang daya pikir kognitif,
memperjelas media lainnya,
2. Audio,
efektif untuk memancing perhatian, menumbuhkan daya imajinasi dan menambah atau
membentuk suasana jadi hidup.
3. Grafis,
Foto dan Gambar, efektif untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dan
menghilangkan verbalisme pada anak,
4. Video
efektif untuk memperlihatkan peristiwa masa lalu sesuai kejadian yang
sebenarnya, menyajikan peristiwa penting maupun kejadian langka yang sulit
didapat, menampilkan gerakan obyek yang terlalu cepat atau lambat menjadi
normal sehingga dapat dilihat mata,
5. Animasi efektif untuk menjelaskan suatu proses
yang sulit dilihat mata.
Secara
keseluruhan, multimedia terdiri dari tiga level (Mayer, 2001) yaitu :
1. Level
teknis, yaitu multimedia berkaitan dengan alat-alat teknis ; alat-alat ini
dapat diartikan sebagai wahana yang meliputi tanda-tanda (signs).
2. Level
semiotik, yaitu representasi hasil multimedia seperti teks, gambar, grafik,
tabel, dll.
3. Level
sensorik, yaitu yang berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk
menerima tanda (signs).
D.
Manfaat Multimedia Pembelajaran
Secara
umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik,
lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat
ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan
saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Keuntungan
pembelajaran interaktif berbasis multimedia antara lain:
1. Materi pelajaran yang abstrak menjadi
lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
2. Multimedia dapat mengatasi kendala ruang
dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di
rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok,
3. Informasi pelajaran yang disajikan
dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa,
4. Penggunaan multimedia pembelajaran yang
tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.
5. Materi pembelajaran yang diterima siswa
menjadi lebih seragam (relatif sama) dan mengurangi resiko kesalahan konsep.
6. Memperkecil benda yang sangat besar,
yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti lau, rumah, gunung dan
lain-lain.
7. Menyajikan benda atau peristiwa yang
kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh
manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga
dan lain-lain.
8.
Menyajikan benda atau peristiwa yang
jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain.
9. Menyajikan benda atau peristiwa yang
berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun dan lain-lain.
10.
Meningkatkan daya tarik dan perhatian
siswa.
E. Peran Multimedia Dalam Pembelajaran
IPS
Pembelajaran
IPS sangat luas cakupannya, merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001). Dengan luasnya
cakupan ini terkadang muncul rasa bosan saat mengajar dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab. Ini baru dari sisi guru belum lagi dari sisi
siswa sebagai si belajar. Beban berat yang harus dilaksanakan baik oleh guru
maupun siswa tentunya merupakan faktor kesulitan yang mau tidak mau harus
dihadapi dan dicarikan solusi. Karena itu, penggunaan teknologi informasi
dalam KBM sangat diperlukan agar rasa bosan bisa dieliminir dan siswa
akan terasa lebih nyaman didalam menerima materi ajar.
Pembelajaran
yang membosankan dan dengan media yang ketinggalan jaman tentunya sudah
tidak menarik lagi bagi siswa. Sebagai guru kami harus mampu mengantar dan
memotivasi siswa agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Lingkungan sekitar
siswa saat kini tentunya tidak asing lagi dengan perangkat atau media
yang berbasis TIK. Pembelajaran IPS tentunya akan lebih menarik bila dikemas
dengan media pembelajaran yang familiar dengan siswa.
Multimedia
pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada
beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa antara lain :
a.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar ;
b.
Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran lebih baik ;
c.
metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap pelajaran ;
d.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
DAFTAR REFERENSI
5. http://yogiyudahidayat.blogspot.co.id/2017/03/peranan-teknologi-informasi-dalam.html
Komentar
Posting Komentar