PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN IPS

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 DALAM PEMBELAJARAN IPS



Pembelajaran IPS sangat luas cakupannya, merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001). Dengan luasnya cakupan  ini  terkadang muncul rasa bosan saat mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Ini baru dari sisi guru belum lagi dari sisi siswa sebagai si belajar. Beban berat yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa tentunya merupakan faktor kesulitan yang mau tidak mau harus dihadapi dan dicarikan solusi.  Karena itu, penggunaan teknologi informasi dalam KBM sangat diperlukan agar rasa bosan bisa dieliminir dan siswa  akan terasa lebih nyaman didalam menerima materi ajar.
Pembelajaran yang membosankan dan dengan media  yang ketinggalan jaman tentunya sudah tidak menarik lagi bagi siswa. Sebagai guru kami harus mampu mengantar dan memotivasi siswa agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Lingkungan sekitar siswa saat kini tentunya tidak asing lagi dengan perangkat atau  media yang berbasis TIK. Pembelajaran IPS tentunya akan lebih menarik bila dikemas dengan media pembelajaran yang familiar dengan siswa.
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain :
a. Pengajaran akan lebih menari perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi        belajar ;
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik ;
c. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap pelajaran ;
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

A.     Peran TIK Dalam Pembelajaran IPS
Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi (Information and Communication Technology/ICT) memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.
1.      Peran Tambahan (suplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran melalui ICT atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran melalui ICT. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran melalui ICT berperan sebagai suplemen, para guru tentunya akan senantiasa mendorong, mengggugah, atau menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi pembelajaran melalui ICT yang telah disediakan.
2.      Peran Pelengkap (Komplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran melalui ICT diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran melalui ICT diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3.      Peran Pengganti (substitusi)
Beberapa sekolah di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para siswanya. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah para siswa mengelola kegiatan pembelajaran sehingga para siswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan pembelajaran.
Disinilah letak perbedaan antara guru sekarang yang telah menggunakan TIK dengan guru tradisional. Kita sebagai guru abad 21 guru yang telah menggeser paradigma pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning) dimana ia lebih berperan sebagai desainer pembelajaran, fasilitator, pelatih dan manajer pembelajaran. Bukan sebagai pusat informasi dan satu-satunya sumber belajar, yang maha tahu. Oleh karena itu, guru harus mampu mendesain pembelajaran atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencirikan paradigma baru pembelajaran seperti dijelaskan di atas dengan mengintegrasikan TIK sebagai sarananya.

B.     Bentuk TIK dalam Pembelajaran IPS
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi (Kamus, Wikipedia Indonesia).
Dalam perkembangan teknologi dan informasi multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi., Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc" Corel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc" hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik.

Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini. Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.

DAFTAR REFERENSI
Dr. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran
http://suwarnaacep.blogspot.co.id/2013/09/masalah-pembelajaran-ips-di-sekolah-dan.html
https://aqu4rius.wordpress.com/2012/12/13/media-pembelajaran-ips-berbasis-tik/ 
http://asihsurtiani.blogspot.co.id/2014/01/pembelajaran-ips-berbasis-it.html


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS PENGUCAPAN JANJI DAN PRAKATA PELANTIKAN PENGURUS OSIS

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Pancasila

MANFAAT KOMPUTER BAGI GURU DALAM PEMBELAJARAN